Ratusan Warga Kota Solok Gelar Unjuk Rasa, “Tuntut Netralitas BAZNAS Dalam Pilkada 2024”
Straightnews.id_SOLOK..lll…Ratusan Warga Kota Solok yang menamakan diri Masyarakat Peduli Demokrasi (MPD) Kota Solok. Gelar Unjuk Rasa, di Kantor BAZNAS. Unjuk rasa menyuarakan “Tuntut Netralitas BAZNAS Dalam Pilkada 2024”, Selasa (19/11/2024). Aksi itu merespon dugaan keberpihakan Baznas kepada salah satu pasangan calon di Pilkada Kota Solok.
Dari pantauan Aksi unjuk rasa mulai sekitar pukul 11.00 WIB. Kehadiran massa terlihat membawa sejumlah poster yang menuntut netralitas Baznas dalam Pilkada di Kota Solok tahun 2024 ini.
Dalam orasinya, warga meminta agar Baznas netral dalam menyalurkan zakat kepada warga. Tidak ada tebang pilih atau prasyarat harus mendukung paslon tertentu untuk mendapatkan bantuan.
Lalu, warga juga menuntut, agar dana ZIS disalurkan sesuai aturan, bukan berdasarkan kepentingan. Selain itu warga juga meminta agar penyaluran dana zakat transparan.
Aksi unjuk rasa yang awalnya berjalan damai di bawah pengawalan kepolisian nyaris saja ricuh. Sejumlah ibu-ibu yang pro Baznas sempat melakukan orasi di depan kantor Baznas. Hal ini menyulut emosi para pengunjuk rasa.
Sementara, di sisi lain, ada juga masyarakat penerima zakat yang dinilai mampu malah dapat bantuan. Ada indikasi oknum komisioner dalam menyalurkan bantuan karena kepentingan tertentu.
“Laporan yang kami terima, ada masyarakat yang layak menerima bantuan, namun tidak dapat. Makanya tadi kami minta Baznas terbuka terhadap penerima bantuan zakat, sesuai tidak dengan peruntukannya. Kami ingin melihat, sesuai tidak dengan aturan,”sebut Husnul Qari
Ia juga menyorot soal indikasi keberpihakan oknum komisioner Baznas dalam Pilkada. Dari laporan masyarakat yang kami terima, jika warga ingin dapat bantuan Baznas, harus mendukung salah satu pasangan calon kepala daerah,”itu kan aneh dan menciderai demokrasi di Kota Solok.
Anehnya ada laporan warga, kalau ingin dapat bantuan Baznas, harus mendukung salah satu pasangan calon di Kota Solok. “Kami sangat kaget mendengarnya, kami meminta, agar BAZNAS dalam menyalurkan zakat sesuaikan dengan peruntukannya,”ujarnya.
Sementara itu, Ketua Baznas Kota Solok, Zaini yang menerima massa mengatakan, Baznas terbuka dengan kritik dan saran. Semua berhak menyampaikan pendapat dan dilindungi undang-undang.
Zaini menyebut, Baznas sudah menyalurkan bantuan zakat bagi lebih kurang 12 ribu keluarga. Ia memastikan, jika ada warga miskin Kota Solok yang berhak menerima pasti akan dibantu. “Tentu ada prosesnya dan juga danan zakat juga terbatas,”tegasnya.
Dana zakat kita tidak sebanyak dana APBD. Kalau ada kekurangan dan kelemahan, akan kami perbaiki. Saya bekerja karena Allah. Saya kan diangkat dan diberhentikan oleh Wali Kota, kalau Wali kota memberhentikan, saya siap saja,” tegas Zaini.
Usai bertemu massa, ketua Baznas bersama sejumlah komisioner pun menerima perwakilan massa di dalam gedung Baznas. Tampak hadir, komisioner Baznas; Diki Asnur, Maqomam Mahmuda dan Awaludin.
Usai berdiskusi, Baznas menyatakan bersikap netral dalam Pilkada. Selain itu, Baznas juga akan mengkaji penyaluran zakat di masa Pilkada agar tidak menimbulkan prasangka prahara terkait politik.
“Nanti kita bawa dalam rapat pleno untuk mengkaji penyaluran zakat saat momen Pilkada. Tapi, Baznas akan tetap menyalurkan zakat untuk hal-hal yang sifatnya darurat karena ini menyangkut kemaslahatan. Yang jelas Baznas akan netral,” tegas Diki Asnur.
Usai diskusi itu, massa akhirnya membubarkan diri. Massa berjanji akan turun dengan jumlah lebih besar jika nantinya Baznas tidak mengindahkan tuntutan masyarakat dan terindikasi tidak netral dalam Pilkada tahun 2024 ini..(Ron)..
-