STRAIGHTNEWS.ID….Kota Solok….Berbagai permainan anak nagari ditampilkan pada rangkaian kegiatan Rang Solok Baralek Gadang (RSBG) Diantaranya, yakni Hoyak Batuang dan Urang-urangan Sawah. Dan Silek Basilumuh dari sejumlah sasaran silek di Kota Solok
Kepala Dinas Pariwisata Kota Solok, Milda Murniati mengatakan, permainan anak nagari dilakukan dalam rangka menyambut hasil panen padi yang melimpah di Kota Solok.
Dalam permainan ini, pemain ikut memegang Batuang dengan sadar dan berusaha untuk mengendalikannya. Saat permainan ini, pemain lain akan bersama sama berteriak Hoyak, agar semakin membuat acara meriah.
“Permainan Hoyak Batuang, bermula dulunya saat panen raya, setelah panen padi di sawah. Batuang atau bambu untuk mengaliri air di sawah dimaikan oleh anak nagari untuk hiburan,” katanya.
Sama halnya dengan orang-orangan sawah, yang digunakan untuk mengusir burung juga dijadikan permainan anak nagari.“Ya, ke dua-duanya sama sama dijadikan permainan sebagai berntuk rasa syukur dan kegembiran panen padi yang melimpah,” ujarnya (17/09).
Meskipun ada unsur supranatural didalamnya, namun permainan ini disebutkan tidak memiliki unsur syirik didalamnya.“Tidak ada unsur magis, namun hanya berdoa atas izin Allah batuang ini dapat dimaikan dan ditarik bersama sama. Jumlah permain tergantung ukuran batuang, tapi biasanya jumlahnya ganjil,” tuturnya.
Meskipun demikian. Kata Milda permainan ini sudah banyak tidak diketahui banyak orang dan berharap saat ditampilkan pada Rang Solok Baralek Gadang ini dapat semakin lestari.
“Kebetulan awalnya permainan ini dimainkan Datuak Tan Panggak. Rata-rata orang Sinapa, setiap selesai panen melakukan ini. Makanya di RSBG ditampilkan lagi supaya banyak orang tau di Kota Solok ada permainan anak nagari seperti ini,” tutupnya.
Sementara itu, Ketua LKAAM Kota Solok, Rusli Khatib Sulaiman mengatakan, Silek Basilumuh merupakan tradisi Silek Tuo Pusako Lamo. Silek ini diwarisi turun temurun dari pergirian dan dikembangkan sejak Kota Solok masih menjadi nagari.
“Silek Basilumuh merupakan tradisi Silek Tuo Pusako Lamo. Basilumuh artinya melakukan astraksi didalam lunau atau lumpur sawah. Biasanya silek kan dilapangan dan bukan di sawah,” katanya.
Silek Basilumuh ini akan ditampilkan saat ada penampilan kesenian anak nagari seperti ulang tahun, maupun RSBG sendiri.“Bedanya karena memang karena lokasinya berada di salam sawah,” ujarnya.
Disamping itu, pada penampilan silek kali ini ada belasan sasaran silek di Kota solok yang menunjukkan atraksi sileknya di sawah.”Saat ini ada penampilan 17 silek sasaran yang ada di Kota Solok. Tujuannya juga untuk melestarikan silek itu sendiri,” jelasnya.
Selain itu, ia menambahkan, Silek sendiri bukan hanya sebatas gerakan. Para pandeka silek harus mampu menjadikan ilmu bela diri silat sebagau jalan dalam berdakwah yang penuh ajaran islam
“Silek bukan hanya sebatas gerakan atau jurus membela diri, tetapi ada falsafah sebuah ilmu yang menjadikan para pesilat harus menemukan keseimbangan, karena basilek adalah silaturahmi, mencari kawan dan berujung dengan lebih dekatnya para pasilek dengan Allah yang Maha Kuasa,” tutupnya.
Wakil Walikota Solok Ramadhani Kirana Putra menyampaikan apresiasi pada masyarakat Kelurahan Sinapa Piliang khususnya Sasaran Silek Sinpia yang telah menginisiasi kegiatan ini. Kegiatan ini merupakan rangkaian dari Festival Rang Solok Baralek Gadang.
“Festival Rang Solok Baralek Gadang merupakan salah satu event nasional yang kegiatannya adalah Silek Basilumuh, Batuang Gilo serta atraksi lainnya yang dilaksanakan di hamparan Sawah Solok.Kita berharap event ini tidak hanya dihadiri oleh wisatawan di Sumatera Barat saja tapi dari seluruh daerah di Indonesia bahkan sampai mancanegara,”harap wawako..(resa)..
-











