Humbahas – Straightnews.id, Yayasan Narwastu Rehabilitasi yang beralamat di Nagasaribu ll, Kecamatan Lintong nihuta, Kabupaten Humbang-Hasundutan kini menemui jalan yang sangat berliku dalam melakukan perawatan bagi semua pasien dari berbagai jenis penyakit yang mereka rawat. Pasalnya kondisi di lapangan saat ini sangat memprihatinkan, diakibatkan membludaknya Pasien dari berbagai jenis penyakit, dari mulai korban kecanduan Narkoba, ODGJ dan ada juga yang Berkebutuhan Khusus (ABK), di saksikan oleh para Awak Media Saat melakukan konfirmasi, terkait Pengelolaannya, pada hari Kamis (22/4/2025).
Pasalnnya yayasan ini, setelah resmi berdiri bangunannya sebagai Hak Milik di Tahun 2017 yang lalu, mendapat lonjakan pasien
yang begitu banyak, hingga mencapai 140 Pasien, diantarannya ada sekitar 40 pasien, (ODGJ) Orang Dengan Gangguan Jiwa itu berasal dari Kabupaten Hubahas semua, dan 5 orang pasien wanita. Para rekan media menyaksikan langsung, sangat begitu memprihatinkan melihat para pasien yang berada di dalam ruangan dalam kondisi berdesak-desakan, diakibatkan ruangan yang mereka tempati saat ini tidak lagi muat menampung jumlah pasien penghuninnya.

Saat ditemui dari Awak Media ditempat, Pemilik dan Perintis Yayasan ini diketahui bernama Benjamin Sipahutar yang juga sekarang memiliki beberapa Yayasan, salah satunnya berada di Kota Siantar, sehingga keberadaan Yayasan Narawstu yang berdomisili di Kabupaten Humbahas, kini dikelola oleh putrinnya sendiri, Lastri Sidabutar. Spd.k dan menantunnya, Anju Purba.
“Lastri juga mengungkapkan kepada Media PERS yang datang menyambangi tempat Yayasan Rehabilitasi tersebut. Salah satu dari Media Straightnews Online mempertannyakan tentang berapa besaran yang dibayarkan oleh setiap pasien yang masuk ke Yayasan Rehabilitasi Narawastu tersebut, apakah pertahun atau perbulan?.
Keterangan Lastri Sidabuatar terkait Besaran Biaya yang di glontorkan Keluarga Pasien sampai kepada yang tidak Bayar bagi yang tidak memiliki Keluarga.
Lastri Sidabutar juga menerangkan dengan mendetail, “ya… Yayasan ini menerima besaran bayaran yuran perbulan itu bervariasi Bapak,,
“Ada yang Rp.300.000 ada yang Rp. 700.000 dan ada yang Rp. 800.000, bahkan ada juga Pak, yang tidak bayar sama sekali, itu pasiennya yang sama sekali tidak memiliki keluarga, Ungkapnya.
Dia juga menambahkan keluhan dan Harapannya kepada awak media yang hadir di tempat itu, besar harapannya kepada Pemerintah, agar peran pemerintah hadir dalam keluhan Yayasan, terkait besarnnya biaya Operasional mulai dari biaya makan, Sabun, baju dll yang di glontorkan oleh Yayasan khusunnya bagi pasien yang tidak memiliki keluarga sama sekali.
Atas Stekmen nya tersebut, maka media juga kembali mempertannyakan. Apakah sejauh ini peran pemerintah Kabupaten Humbang-Hasundutan belum ada selama ini Ibu?,
“Belum Bapak, namun Yayasan, melalui Suami saya (Anju Purba) sudah pernah membuat Provosal ke Bupati dan ke Dinas Sosial, akan tetapi sampai saat ini belum pernah ada tanggapan dan jawaban dari permintah tersebut, mesti sudah pernah didata, “tandas lastri terhadap Media.
Padahal, kalau melihat dari legalitas, Yayasan Narwastu sudah terdaftarkan di Kabupaten Humbahas,
Keterangan dari Lastri kepada Rekan Media kalau setiap Pasien yang masuk ke Yayasan, pasti semuannya sudah di tanggung sesuai standard dari kebutuhan masyarakat tanpa ada pengecualian sesuai dengan tema,
“Yayasan berkomitmen membangun konseling kerohanian, “Tutup Lastri Sidabutar, sembari bergegas mengatur Pasien yang berlarian kesana kemari. (M/S)
-