Humbahas – Straightnews.id, Sempat Adu Mulut antara , Nurmaida br regar diketahui sebagai Petugas Bank Rakyat Indonesia (BRI) Unit Pasar Dolok Sanggul dengan nasabahnya, Murni sarima Sopianna purba dimana Petugas Bank BRI Unit Doloksanggul masuk ke rumah nasabahnya Murni sarima Sopianna purba tanpa permisi langsung Masuk kedalam rumah dengan nada membentak Sehingga adek Murni sarima sopianna purba keberatan atas kedatangan pihak Unit BRI doloksanggul sehingga adek dari nasabah bank BRI Unit doloksanggul ijin untuk merekam kedatangan dari petugas BRI Unit dolok sanggul sebagai bentuk kepedulian karena datang tiba-tiba masuk kerumah tanpa permisi dengan suaminya serta anaknya.
Saat merekam kedatangan pihak petugas Unit BRI Dolok Sanggul bersama suaminya dan anaknya Tiba-tiba petugas BRI Unit Dolok Sanggul mencoba merampas hp dari Jois Laura Purba saat merekam hingga terjatuh dan pecah Saat terjadi aksi merampas hp tersebut Murni Sarima Sopianna Purba terkena hempasan tamparan yang mengakibatkan luka
Drop hinggaPingsan di rumah korban hingga dilarikan ke Unit Gawat Darurat (UGD) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) yang berada di Kecamatan Dolok Sanggul, Kabupaten Humbang-Hasundutan, Sumatra Utara pada Hari Rabu (30/4/2025).

Kejadian cekcok mulut itu diketahui dari salah satu narasuber, Muller Purba ayah kandung dari Korban, yang juga pas berada di tempat kejadian pada saat itu, karna ada yang mau dibahas dalam hal diskusi keluarga.
Jois Laura purba memiliki sebuah Vidio kejadian saat sedang cekcok yang bernada tinggi di rumah Murni Sarima Sopianna Purba dan juga hadir di UGD RSUD Dolok sanggul dari berbagai Media, perihal terkait untuk melakukan wawancara terkait Kronoligis kejadian yang sebenarnya.
Vidio berdurasi yang lumayan panjang itu menunjukkan, adegan dan suara dalam Vido, saat Suami dari Petugas Bank terlihat dalam Vidio bersikap yang sangat arogan dan cenderung seolah-olah bahwa dia sendiri yang ditugaskan langsung oleh Pimpinannya.
Diketahui dari Jois laura purba dan Murni Sarima Sopianna Purba, tempat kejadian cekcok mulut ini berlamat di jalan Peteran, Kecamatan dolok sanggul, tempat kediaman korban pembentakan hingga sampai mengalami sakit tersebut. Bersamaan dengan hal tersebut juga, di dapat keterangan dari pihak rumah sakit umum dolok sanggul, melalui Joice boru Tampubolon.dr, bahwa pasien tersebut, “tidak perlu diberi Infus (metode pemberian cairan dan obat langsung melalui pembuluh darah)
“Padahal terlihat dari pantauan Media PERS terhadap Korban, bahwa kondisi pasien masih kondisi lemas.
Bersamaan dengan kondisi korban ini juga, “Ayah Korban mengungkapkan kepada pihak Media, Muller purba merasa keberatan dan menolak atas kedatangan pihak BRI Unit Doloksanggul dengan tidak beritikat baik yang mengakibatkan putrinya drop dan pingsan
Saat diperbolehkan pulang dari Rs umum doloksanggul Korban kembali lemas dan Sesak di perjalanan menuju pulang di tengah perjalanan melihat kondisi korban Dengan inisiativ keluarga kembali dengan sigap dengan cepat membawa korban ke Puskesmas Siborong-borong Untuk di rawat di Infus, dan di beri oksigen untuk Bantaun pernapasan dan obat-obatan Saat kembali dari Puskesmas siborong-borong korban kembali di Rawat di Rs. Umum Doloksanggul sampai saat ini dan berita ini dibuat.
Atas kejadian ini, keluarga korban akan membuat laporan polisi lp ke Polsek doloksanggul atau ke polres Humbang Hasundutan
Melihat dari kejadian itu, Aleng Simanjuntak, SH yang juga berada di rumah Korban, Ikut berkomentar, karna memang disaksikan dia sendiri dengan ikut mendokumentasikannya melalui VidioTelpon genggamnya.
Aleng Simanjuntak SH dari Perhimpunan Advokat Indonesia (PERADI). “Mengaku Sangat menyayangkan tindakan arogan oknum yang mengaku petugas PT Bank BRI Unit Doloksanggul atas nama Nurma ida regar yang mengikutkan suaminya menagih ke tempat kediaman nasabah diluar jam kerja”
Aleng juga menambahkan ungkapan nya terhadap Awak Media, “Bekerjalah sesuai prosedur dan jangan mengintimidasi nasabah dengan menakut-nakuti nasabah BANK BRI, dan berilah solusi supaya usaha nasabah bisa tetap berjalan dengan memberikan kebijakan yang baik terhadap nasabah Bank BRI unit doloksanggul bukan malah membuatnya drop seperti sekarang ini yang berujung Sakit dan dilarikan ke Rumah sakit, “tandas Aleng.
Dihari yang berbeda, para Rekan Media juga menyoroti Pimpinan BANK BRI doloksanggul dengan melakukan konfirmasi pada hari Rabu
(30/4), Beliau menerangkan terkait persoalan di jalan Peteran tersebut,
“Kalau masalah kejadian itu kan, itu sudah rentetan pekerjaan kita, karna memang dia sudah sering berjanji untuk membayarkannya besok dan besok tapi tidak kujung ada uangnya, “Ungkap Hardy Situmeang.

Akan tetapi ada yang aneh dengan keterangan beliau. Para Media yang ikut mengkonfirmasi, hingga bertannya tannya, apakah memang tidak ada Prosedur Bank yang mengatur tentang Surat Peringatan 1 2 3 hingga pelelangan nya?, pasalnya saat kami meminta surat peringatan yang dilayangkan oleh pihak BANK BRI unit dolok sanggul, yang bisa di tunjukkan Korban hannyalah Surat Peringatan Pertama (SP).
(M.Simanjuntak)
-